Title : Oh!
Part : 1/end
Genre : Romance
Author : Me
Cast :
~ Yoon Jiyeon a.k.a Angel
~ Kim Hyunsun a.k.a me
~ All member of SuJu *main cast is Leeteuk*
>>>
FF ini kubuat berdasarkan request-nya Angel onnie, mian ya kalo aku bikin FF-nya lama, author lagi sakit + request-an banyak, hehehehe… yasudahlah, mian kalo gejhe, ini dia langsung sajah kita saksikan bersama-sama…
>>>
Semua orang berteriak memanggil nama namja itu. Ada yang sampai menangis, ada yang sampai histeris, bahkan ada yang nyaris pingsan. Park Jungsoo a.k.a Leeteuk a.k.a leader Super Junior. Yap, namja itu yang sedang dielu-elukan setiap yeoja yang ada di dunia ini. Bersama teman-teman band-nya, Super Junior, ia meraih kesuksesan dan menjadi terkenal.
Oh iya, aku sendiri Yoon Jiyeon, seorang ELF a.k.a fans-nya Super Junior a.k.a SuJu. Saat ini aku sedang menonton TV di rumah dan kebetulan sekali di sebuah acara yang ada di TV, Super Junior manggung dan aku berkesempatan menontonnya meski hanya di rumah. Aku tetap merasa senang bisa menonton mereka meski hanya dari TV.
Jika Leeteuk tahu kalau aku adalah salah satu ELF yang sangat mencintainya, mungkin ia akan berterima kasih karena sudah dicintai seorang ELF. Tapi mungkin perasaanku dengan ELF yang lain berbeda. Ya, perasaanku pada Leeteuk bukan hanya sekedar idola dan fans-nya saja, tapi lebih dari itu. Lebih tepatnya mungkin mencintainya sebagai kekasihku. Aneh mungkin, tapi inilah realita-nya. Aku sangat mencintainya dan untuk melupakannya sangat sulit. Ia cinta pertamaku. Mungkin terdengar sedikit gila, tapi memang begitu adanya.
Impianku ingin bertemu langsung dengan Leeteuk oppa dan mengatakan seluruh isi hatiku agar aku tak sakit menahan rasa ini, yang sudah kupendam selama empat tahun ini. Aneh memang, bahkan mungkin terdengar sangat tidak masuk akal. Tapi ini perasaanku yang sesungguhnya. Leeteuk, apa aku bisa mewujudkan mimpiku?
>>>
“Jiyeon onnie!” sebuah suara besar yang khas menggema di kamarku. Hyunsun, ia adalah hokbae-ku di kampus sekaligus sahabatku. Ia juga seorang ELF, pecinta Ryeowook. Tapi perasaannya pada Ryeowook memang hanya sekedar fans dan idola-nya, tak sepertiku.
“Ya kau pagi-pagi sekali sudah kemari. Ada apa?” tanyaku saat melihat wajahnya yang selalu ceria layaknya anak balita *?* itu tersenyum jahil.
“Hmm, nggak ada apa-apa sih sebenernya Cuma mau maen-maen aja ke sini. Memang nggak boleh?” tanyanya dengan wajah sedikit BTl. Aku mengacak-acak rambut hitam panjangnya.
“Ya tentu saja boleh. Kau nggak kuliah?”
“Hari ini kuliah libur. Oh iya onn, aku seneng banget hari ini!” kata Hyunsun bersemangat. Aku menyisir rambutku lalu duduk berhadapan dengannya. Ia menarik nafasnya pelan. “Wookie oppa bales message twitter-ku loh onn!”
“Jinjja? Chukkae nae dongsaeng,” kataku sambil tersenyum. Ah, beruntungnya ia. Hanya beberapa kali mengirim message ke twitter-nya Ryeowook, sekarang sudah dibalas. Sedangkan aku? Sudah ratusan kali aku mengirim surat untuk Leeteuk oppa, tapi tetap saja nggak pernah dibalas.
“Onnie, gwaenchanayo?” tanya Hyunsun saat mendapatiku melamun. Aku hanya menggeleng. Hyunsun menghela nafas panjang. “Semua ada waktunya onnie-ku tersayang, kalau Leeteuk oppa nggak ngebales surat-suratnya onnie sekarang, pasti besok akan dibalas, aku yakin itu. Ia kan artis, jadi pasti sangat sibuk,” katanya sambil merangkulku.
“Ne kau benar. Hyunsun-a, apa aku salah jika aku mencintai Park Jungsoo?” tanyaku pelan. Aku rasa ia terbelalak kaget.
“Ya onnie! Kau ini biacara apa? Tentu saja tidak! Kau bisa mencintai namja, itu normal tahu! Dan itu adalah anugerah!” katanya agak emosi. Aku mengangguk pelan.
“Tapi kau tahu sendiri kan kalau perasaanku ke Jungsoo itu berbeda jauh dengan perasaanmu ke Ryeowook,” kataku lagi dengan memelas.
“Aku nggak mau dengar lagi kata-katamu yang kayak orang mau mengakhiri hidup itu! Arraso? Aku yakin kalau dia mengenalmu, dia akan mencintaimu, seperti kau mencintainya,” katanya lagi. Aku mengangguk.
“Ne, arra.”
>>>
“Hyunsun-a, antarkan aku ke café ya, aku lapar,” pintaku pada Hyunsun yang lagi asik twitter-an dan ber-sms-an sama Ryeowook. Sejak message twitter-nya dibalas, Ryeowook meminta nomor ponsel hyunsun dan dengan senang hati Hyunsun memberikannya pada Ryeowook. Betapa beruntungnya Hyunsun. Sungguh, aku jadi iri padanya.
“Ne, karena aku lagi senang, aku yang traktir Jiyeon onnie deh,” katanya sambil menarik tanganku ke café dekat kampus kami. Green Café *tempat karangan author, hehehe* nama tempat ini. Café ini adalah café langgananku dan Hyunsun. Tempatnya begitu tenang dan sejuk, makanya kami berdua sering sekali main kemari.
“Bolehkah aku pesan tiramisu dan green tea?” tanyaku. Ia tertawa kecil dan mengangguk.
“Tentu saja boleh. Pesan saja apapun kesukaan onnie. Onnie mau pesan berapa? Satu? Dua?” jawabnya sambil becanda. Aku tertawa. Anak ini memang suka becanda!
“Aku pesan sepuluh, kekeke~ Ani, aku pesan satu saja,” kataku. Ia memesan wafel chocolate ice cream dan lemon tea. Yap, itu adalah menu favoritnya di sini.
“Kalau mau pesan sepuluh ya nggak apa-apa, tapi kau harus habiskan semuanya,” katanya sambil tertawa jahil lalu memesan menu kami berdua.
“Aku akan meledak mengahabiskan makanan sebanyak itu,” kataku sambil tertawa. Saat kami berjalan menuju bangku kami, aku menabrak seseorang. Mungkin karena aku kurang perhatian akan jalan, aku jadi menabrak orang itu.
“Ah, mianhae,” kataku sambil meminta maaf pada orang itu dan membungkuk padanya. Aku mendongakkan kepalaku. Ia tampak memakai kacamata hitam, sweater putih dengan kerah yang menutupi sebagian wajahnya, dan topi. Wajahnya tampak familiar bagiku. Kulirik Hyunsun. Ia rupanya sedang menerima telepon di luar.
“Ah, gwaenchana,” balas namja itu sambil membantuku berdiri. Aku tersenyum.
“Syukurlah kau tak marah padaku,” kataku sedikit gugup. Entah kenapa jantungku berdegup nggak karuan. Rasanya sulit untuk dikendalikan.
“Haha, untuk apa? Lagipula ini juga salahku, aku berjalan sambil melamun,” katanya lalu memperhatikan sekelilingnya. “Kalau begitu, manasseo bangapseumnida, Yoon Jiyeon. Aku duluan, semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi,” katanya sambil berlalu. Aku bengong. Darimana ia tahu namaku?
“Kya! Jiyeon onnie, waeyo? Kok ngelamun sendiri? Mana yang nabrak onnie tadi?” tanya Hyunsun berturut-turut seperti kereta api begitu ia selesai ditelpon.
“Ani.Ottoke kau bisa tahu kalau aku ditabrak?”
“Mianhae, tadi Wookie oppa menelponku, jadi aku nggak sempet nolongin onnie pas jatuh ditabrak deh,” kata Hyunsun sambil nyengir dengan mata berharap diampuni. Mendengar kata-katanya, rasanya jadi iri. Hampir tiap hari ia pasti ditelpon Ryeowook.
“Jadi kau lihat aku ditabrak? Eh, wajahnya familiar lho,” kataku sambil memakan tiramisu-ku. Ia mengernyitkan dahinya.
“Familiar? Artis?”
“Aku rasa jawabannya ne. Dia terkesan tergesa-gesa. Mana dia tahu tahu nama lengkap onnie lagi,” kataku. Hyunsun sepertinya terlalu kaget sampai-sampai ia hampir menyemprotkan lemon tea-nya ke wajahku.
“Mwo? Jeongmal? Hmm, siapa ya dia? Feeling-ku bilang, ia adalah seseorang yang nantinya akan bersamamu onn,” katanya sambil tetap mikir serius. Aku terdiam. Mungkinkah itu tadi Leeteuk?
>>>
“Onnie, hari Minggu tanggal 29 Agustus ada acara nggak?” tanya Hyunsun dari seberang. Aku berfikir sejenak.
“Ani, waeyo?”
“Hari Sabtu jam sembilan pagi aku jemput kau! Okeh, kita akan ke China, aku sudah minta izin dari orangtua onnie, ok!” katanya lalu menutup sambungan telepon. Mwo? China? Ia akan mengajakku ke China?
Aku masih berpikir, untuk apa ia mengajakku ke China? Tapi tiba-tiba saja ponselku berdering tanda sms masuk. Aku membacanya. Nomornya tak dikenal.
From: +8285713413513
Annyeong, datanglah ke China hari Minggu, 29 Agt 2010. Jika kau tak dtg, aku akan marah!
Nomor siapa ini? Tak ada di phonebook-ku. Nomornya pun sangat asing bagiku. Aku mencoba berpikir, tapi kalau Hyunsun sepertinya nggak mungkin deh. Ah, tapi apa salahnya aku ke China besok?
>>>
Sabtu yang terik menyambutku dan Hyunsun di China. Rasanya begitu menyenangkan berada di Qingdao. Tapi feeling-ku berkata akan terjadi sesuatu hal yang menyenangkan besok malam.
“Ya Jiyeon onnie, lebih baik kita istirahat dulu saja di hotel, perginya besok, jam tiga sore,” kata Hyunsun membuyarkan segala lamunanku. Aku mengangguk dan mengikutinya. Sesampainya di hotel, aku langsung menata baju dan beristirahat. Hyunsun? Ia tetap saja sibuk dengan artis idolanya yang mungkin sekarang status-nya adalah namjachingu-nya.
“Ya oppa… Ne… Aku pasti datang besok… Jiyeon onnie? Hmmm, dia baik-baik saja… Ok, sampai bertemu besok,” kira-kira itulah yang diucapkan Hyunsun pada Ryeowook. Besok? Memangnya ada apa?
“Hyunsun-a, sebenarnya tujuan kita kemari untuk apa?” tanyaku tiba-tiba begitu ia memutus sambungan teleponnya.
“Hmm, lihat saja besok, kau pasti senang,” katanya tersenyum jahil. Dasar evil!
>>>
-Qingdao, August 29th, 2010-
“Mwo??? Jadi kau…,” aku sudah tak mampu berkata apapun karena ternyata ia sudah membawaku kemari untuk nonton SuShow 3! Tiketnya juga sudah ia beli, aku hanya membayar biaya pulang dan urunan untuk biaya menginap di hotel.
“Ne… Wookie oppa ingin kita nonton, jadi dia mengirimiku uang untuk membeli tiketnya. Hehehe,” katanya sambil menarik tanganku. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku untuk melihat malaikatku secara live seumur hidupku. Leeteuk oppa, kali ini aku akan bertemu langsung denganmu. “Ottoke? Onnie senang? Mianhae, waktu SuShow 3 yang pertama kemaren aku nonton sendiri, kan onnie waktu itu dikirim ke Yokohama, jadi aku nonton sendiri deh.”
“Ne, arraseo, gwaenchana. Hmm, jeongmal gomawo atas semua ini my beloved dongsaeng,” kataku sambil memeluk Hyunsun. Leeteuk aku datang!
Konser dimulai tepat jam 18.10. Wow, baru pertama kali aku bisa live menatap wajah mereka satu persatu. Eunhyuk, Donghae, Sungmin, Siwon, Ryeowook… Mereka semua berwajah sangat tampan, seperti malaikat.
“Kyaaa!!! Wookie oppa!” sang istri *bletak!* a.k.a Hyunsun langsung berteriak kegirangan saat melihat idolanya itu berada di atas panggung dan terus memanggil namanya sambil tersenyum. Ryeowook melihat Hyunsun dan membalasnya, malah mengambil posisi tepat di dekat kami. Aku jadi mupeng… =,=’
Tapi rasa iriku sirna begitu saja begitu aku melihat Leeteuk yang keluar dan berdiri tepat di hadapanku. Ia tersenyum padaku. Jantungku berdegup sangat keras. Aku membalasnya dengan malu-malu.
Menit demi menit berlalu, saatnya gila-gilaan. Betapa kagetnya aku saat Leeteuk berdiri dan ia kayak orang mau pidato. Ia berdehem dan akhirnya keluar juga kata-kata dari mulutnya.
“Annyeong? Apa kalian senang hari ini? China, aku sangat berterima kasih pada kalian yang sudah datang menonton kami, hehehe. Dan untuk seseorang bernama Yoon Jiyeon, aku sangat berterima kasih padamu, karena selama ini kau sudah mencintaiku dengan tulus, nggak pernah lelah meski aku nggak pernah membalas surat-suratmu, dan kau jauh-jauh dari Seoul kemari untuk menonton kami. Kamsahamnida,” katanya membuat semua ELF berteriak iri dan aku melongo. Tiba-tiba Leeteuk turun dari panggung, ia menghampiriku dan mengajakku ke panggung. “Yoon Jiyeon, karena cintamu, aku ada di sini. Saranghaeyo, maukah kau menjadi yeojachingu-ku?” tanyanya membuatku berdiri kaku di panggung.
“Na do oppa. Ne, aku mau,” kataku setelah terdiam beberapa menit. Dan chu~ ia mencium pipiku. Omo, aku mimpi apa semalam? >.<
“Onnie, kau beruntung!” kata Hyunsun begitu konser selesai. Aku tersenyum.
“Gomawo Hyunsun-a, pasti kau sudah merencanakan semua ini. Hei gantian! Kau sudah lama ya jadian sama Ryeowook?”
“Kekeke~ Onnie tahu aja. Yang langgeng yah onn. Hmm, masalah jadian, ne, aku memang sudah jadian dengannya dua bulan yang lalu tapi ya backstreet daripada aku dikeroyok ELF sedunia,” katanya lalu mengajakku ke sebuah ruangan yang isinya ada 9 orang namja super ganteng yang sangat kupuja. “Oppa, ini anaknya udah aku ajak kesini. Berarti tugasku udah selesai yah?”
“Selesai? Enak saja! Kau nggak kangen padaku?” tiba-tiba Ryeowook muncul dari belakang dan Hyunsun Cuma bisa nyengir memelas dan kabur. Ryeowook mengejarnya. Aku dan member SuJu lainnya tertawa dan menghampiri Leeteuk malu-malu.
“Yang di cafe itu aku jagi. Hmmm, kau tahu, mendapatkan cintamu itu adalah anugerah,” kata Leeteuk sambil merangkulku. Hmm, mungkin aku adalah ELF yang paling beruntung karena akhirnya aku bisa mendapatkan hati idolaku. Oppa, saranghae yeongwonhi… ^^
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Ya akhirnya selesai! Onnie mianhae kalau nggak suka ceritanya, mian kalo gejhe… Jangan lupa RCL ya kawan-kawan, gomapta… ^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar