Title : Love in My Birthday
Part : 1/end
Genre : Romance
Author : Me
Cast :~ Li Xian Hua a.k.a Lee Hyerin a.k.a Ken Swastyastu
~ Kim Jongwoon a.k.a Yesung SuJu~ Hangeng SuJu
~ Kim Hyunsun a.k.a me
~ Kim Ryeowook SuJu
>>>
Annyeong, author comeback with new FF. Aku bikin FF ini dalam rangka hari ulang tahun-nya uri Yesung oppa, kekeke~. Ya sudah langsung sajalah ini dia...
>>>
"Annyeong, kau ini murid baru ya di sini?" sapa seorang namja padaku begitu aku duduk di sudut kelas. Aku mencoba tersenyum sebentar padanya.
"Ne," jawabku singkat. Ia menggaruk kepalanya yang besar itu.
"Hmmm, ireumi mwoyeyo? Kau ini pendiam sekali ya," komentarnya. Aku hanya tersenyum tipis padanya. Meski ia namja, rupanya ia cerewet sekali.
"Li Xian Hua imnida. Neo?"
"Kim Jongwoon imnida, kau bisa panggil aku Yesung. Kekeke. Hmm, aku keluar dulu ya yeoja manis," katanya lalu keluar begitu saja meninggalkanku. Hufht, dia benar-benar namja yang aneh.
Oh iya, aku Li Xian Hua. Aku adalah murid baru di SM Senior High School. Tepatnya di kelas XI-3. Murid-murid di sini sebenarnya menyenangkan dan ramah semua, tapi karena aku yang kurang pandai berteman jadilah aku baru sedikit memiliki teman. Teman yang baru kenal denganku di kelas ini namanya Hangeng, dia juga murid pindahan dari China. Kekeke~
Kalau yang asli orang Korea namanya Kim Hyunsun. Ia yeoja yang famous di SM Senior High School dan juga cantik sama sepertiku, tapi ia punya mata yang bulat dan coklat, sedang aku bermata sipit dan hitam. Ia adalah ketua club thetaer dan anggota dari club dance. Aku dekat dengannya setelah aku berhasil masuk club dance bersama dengan Hangeng juga.
Kalau namja yang menyapaku tadi namanya Yesung. Aku mengenalnya baru pagi ini. Ia agak aneh. Menurut teman-temanku ia itu namja yang sangat famous di sekolah dan pandai bernyanyi. Ia adalah vokalis band di sekolah. Ia memang tampan an kalau boleh jujur, aku tertarik padanya... >.< "Annyeong Xian Hua," sapa Hangeng yang langsung duduk di bangku depanku. Aku tersenyum padanya. "Annyeong Hangeng-sshi," balasku. Ia mengerutkan dahi. "Kau ini, panggil saja aku Han," katanya. "Kan kita sudah cukup akrab, hehehe." "Ne, Han-a." "Annyeong naui chingu!!!" suara Hyunsun yang khas langsung menggema di kelasku. Ia langsung duduk di bangku tengah dan mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. Ia sangat suka duduk di bangku tengah karena tempat itu adalah tempat yang strategis baginya untuk berpacaran dengan Ryeowook, namja yang menurutku agak nerd. Na molla, tapi seorang primadona kelas ternyata memiliki namjachingu seorang yang nerd, meski harus kuakui ia adalah namja yang pintar dan ketua club sains di sini. Padahal katanya Eunhyuk, ketua club dance SM Senior High School yang sangat keren dan merupakan pujaan setiap yeoja, dulu pernah nembak Hyunsun, tapi malah ditolak Hyunsun. Yeoja yang aneh. Sama saja seperti Yesung yang aneh. :P "Ya, sepertinya bateraimu masih bagus," kataku membuatnya menoleh ke arahku dan memutar posisi duduknya. "Ya iya dong, rugi aku kalau pagi-pagi seperti ini sudah lemas. Eh, kemana Ryeowook?" sahut Hyunsun dengan penuh semangat. "Molla, belum datang," jawab Hangeng sambil membaca buku kimia-nya. Wow, ternyata murid-murid SM SHS itu rajin-rajin. Dan aku yang bahkan baru sekolah sepuluh hari di sini jadi sungkan kalau bermalas-malasan. "Hmmm, arraso. Geurae, aku keluar dulu ya. Dan kau Hangeng-a! Awas kau kalau sampai macam-macam pada temanku itu," ancam Hyunsun. Hangeng hanya tertawa. "Ne ne ne. arraso." >>>
"Kumpulkan kertas ujian kalian dan kalian boleh istirahat. Selamat siang," kata Lee seosaengnim dan meninggalkan kelas kami. Hufht, akhirnya selesai juga ujian kimia untuk hari ini. Masalah soal ujian, hmm... SANGAT GAMPANG!!! Saking gampangnya, aku hampir menangis karena nggak bisa ngerjain soalnya. T.T
"Hei Xian Hua, ottoke? Kau bisa mengerjakan soalnya?" tanya Hyunsun sambil menghampiriku. Ia tentu merasa biasa-biasa saja karena ia memang sangat pintar dalam pelajaran kimia.
"Hmm, sangat gampang sampai kepalaku mau pecah," jawabku sekenanya. Ia langsung pasang tampang yang membuatku kaget.
"Mwo? Jadi kau nggak bisa? Aigo, kalau nggak bisa seharusnya kau ngomong padaku, biar aku ajari kau, atau kau mungkin bisa belajar bersama Ryeowook," katanya. Aku melongo.
"Hah? Ya mianhae, aku nggak bilang. Kan emang mendadak juga ujiannya," kataku sambil merapikan bukuku.
"Ya, Lee seosaengnim sangat suka membuat ujian mendadak! Kau ini," kata Hyunsun seperti menasihati anaknya yang sedang melakukan kejahatan.
"Ne ne ne eomma. Kau ini cerewet juga, sama seperti Yesung," komentarku disambut jitakan darinya.
"Kau ini, aku kan ingin melihatmu pintar juga! Yasudah kalau begitu, aku ke kantin dulu ya, kau mau ikut?"
"Ani, aku di sini saja."
"Ne, geurae."
Dan beginilah, aku sendirian lagi di kelas. Kuputuskan untuk tidur saja. Tiba-tiba saja aku merasa seseorang datang dan menepuk pundakku dengan lembut. Aku mengadah. Hangeng!
"Hai, kau ngantuk? Ini kue melon dan kopi dingin untukmu," katanya sambil menyodorkan kue melon padaku. Aku menerimanya dan memakannya.
"Gomawo Hangeng-a. Hmm, kue-nya enak. Mashitta," kataku sambil memakan kue-ku. Aku senang sekali punya teman yang perhatian sepertinya.
"Annyeong," tiba-tiba Yesung masuk ke kelasku dengan wajah yang kusut. Molla, ia menatapku dan Hangeng sinis lalu pergi keluar bersama Ryeowook.
>>>
~Xian Hua POV end~
~Yesung POV~
"Annyeong," kataku sambil masuk ke kelas. Betapa kagetnya aku melihat Xian Hua sedang berduaan dengan Hangeng, namja China yang memang dekat dengannya. Molla, tapi aku sangat tidak suka melihat mereka berduaan seperti itu, apalagi di kelas yang sepi. Mana makan kue melon yang sama lagi! Huh!
"Ya Yesung-a! Waeyo?" tanya Ryeowook sambil membenarkan kacamata-nya. Ryeowook adalah sahabatku dari kecil. Mungkin penampilannya bisa dibilang nerd. Kacamata kotak, rambut yang di sisir rapi, seragam yang sangat rapi sampai-sampai kerahnya juga dikancing. Tapi kalau ia mau berubah, sebenarnya bisa saja. Ia sebenarnya namja yang sangat tampan. Berwajah imut-imut dan pintar. Tapi katanya sih dia ingin mendapatkan yeoja yang tulus mencintainya. Dan ia sudah dapatkan yeoja itu : Kim Hyunsun. Huh, jujur saja, aku iri sama temanku yang satu ini. >.< "Hmmm, gwaenchana," jawabku malas lalu mengambil buku matik yang sedang dipelajari Ryeowook. Ia menggeleng dan melepaskan kacamatanya. "Kau ini. Ayolah, jujur saja. Kau suka kan sama Xian Hua? Terlihat dari wajahmu," katanya sambil memukul pelan bahuku. Aku hanya tersenyum kecut. "Jeongmal? Rasanya aneh, karena aku baru saja kenal dengannya," elakku. Ia malah tertawa mendengar jawabanku. "Mwo? Kau sudah gila? Jelas-jelas dia sudah berada di sini sejak 10 hari yang lalu. Pabo," katanya sambil membersihkan kacamatanya. "Mungkin kau benar. Hmm, kira-kira dia suka apa ya?" "Kalau menurut Hyunsun, dia suka sama cowok yang bisa nyanyi and smart. Hmm," jawabnya sambil memakai kacamatanya lagi. "Hmm, begitu ya? Baiklah akan kutaklukan dia dengan suaraku. Hehehe. Eh, wae kau tidak melepas penampilanmu saja? Supaya Hyunsun tahu wujud aslimu," kataku disambut senyuman dan helaan nafas darinya. "Andwae, tunggu saatnya tiba," jawabnya sambil memandangi bidadarinya yang tengah nge-dance itu. "Kau ini. Ehh, kamu kan namja-nya Hyunsun, Hyunsun kan temennya Xian Hua, aku pinjem Hyunsun-nya ya," kataku sambil mengeluarkan tampang memelas. Ia mengangguk. Yey, selangkah lagi untuk mendapatkanmu, Xian Hua. >>>
"Xian Hua, pulang bareng yuk," ajakku saat jam pulang. Ia hanya menoleh sebentar padaku. Lalu kembali membereskan buku-bukunya.
"Mianhae, tapi aku sudah berjanji akan pulang bersama Hangeng," jawabnya cuek. Aish! Sial! Aku kalah cepat dari China gejhe itu!
"Hmmm, memangnya rumahmu di mana?"
"Sebelah rumahnya Hangeng. Kau kan rumahnya nggak searah sama aku, ntar ngerepotin lagi," katanya lalu melewatiku sambil tersenyum lalu menarik tangan Hangeng dan pergi dari kelas. Huh, menyebalkannnnn!!!!! >,< "Kekeke~ Kau kurang cepat sih," kata Hyunsun sambil nyengir. "Ya! Kau ini!" kataku sambil mengejarnya. Tapi sayangnya ia sudah ngumpet duluan di balik Ryeowook. Mungkin ia memang benar, aku kurang cepat. >>>
Oh betapa sialnya aku, baru saja mau mendekati Xian Hua, eh, si Hangeng udah ngajakin pulang duluan. Aish, namja menyebalkannn!!!!
"Kau ini, wajahmu sedari tadi kusut, sudahlah santai saja," kata Ryeowook saat ia main ke rumahku dan mendapatiku sedang ngedumel.
"Aish kau ini! Aku ini sangat kesal pada si Hangeng! Ngapain sih tuh anak pake acara rumahnya deketan sama Xian Hua!? Huh, ngerti gitu dulu aku mau saja tinggal di sana," kataku sambil marah-marah. Tapi ada yang aneh, ia rupanya ke rumahku dengan kaos santai yang keren, celana panjang, dan nggak pake kacamata! Plus rambutnya juga agak acak-acakan. Aduhhh, untung nggak ada Xian Hua, kalo ada, mungkin yang kucekik saat ini ya Ryeowook *evil laugh*. :P
"Memangnya keluargamu dulu berencana mau pindah ke sana?"
"Ne, pas aku masih kelas VII SMP. Tapi aku nggak mau."
"Ya sekarang ya itu salahmu, urusanmu, masalahmu, dan deritamu," kata Ryeowook cuek dan aku langsung melempar wajah imut nan innocent-nya dengan bantal.
"Kau ini! Lebih baik sekarang kau bantu aku agar aku bisa dapatkan Xian Hua!"
"Ne, arraso. Hmmm, kau harus lebih cepat dari Hangeng, atau kau akan kalah!"
>>>
~Yesung POV end~
~Xian Hua POV~
Hmmm, aku masih merasa bersalah sama Yesung gara-gara nolak ajakannya untuk pulang bareng. Aish, waeyo? Kok aku jadi mikirin si big head itu sih??? Seharusnya aku mikirin Hangeng daripada mikirin makhluk gejhe nan aneh yang satu itu.
Tiba-tiba saja ponselku berdering tanda panggilan masuk. Aku langsung mengangkatnya tanpa membaca nama yang tertera di layarnya.
"Yoboseyo?"
"Yoboseyo? Ya Xian Hua, ini aku Yesung, hehehehe," jawab suara seberang. Mwo??? Yesung??? Ngapain makhluk aneh itu nelepon aku?
"Ne, ada perlu apa?"
"Aku mau mengajakmu nonton malam ini, bisa nggak? Kan sekarang udah jam 6, aku jemput jam 7 ya, siap tak siap aku datang... Okelah, annyeong," katanya. Belum sempat aku menolak ataupun mengiyakan, ia sudah menutup sambungan telepon. Namja yang aneh. Tapi aku segera ganti baju, siapa tahu ia menepati janjinya.
>>>
Jam tujuh sudah tiba, dan benar saja, ia sudah datang lima menit sebelum jam tujuh. Ini namja emang aneh nan gejhe, tapi gwaenchana, lumayan buat hiburan malam minggu ini, toh aku juga masih jomblo, hehehe...
"Kau cepat sekali datangnya," kataku. Malam ini aku memakai dress merah selutut dengan lengan pendek. Ia sendiri memakai kemeja kotak-kotak biru dengan dalaman kaos putih dan celana jeans. Wow, ia tampak sangat tampan!
"Ne, kan aku sudah janji padamu untuk mengajakmu jalan-jalan jam 7. Aku nggak mau kamu yang nunggu aku, jadi lebih baik aku yang nunggu kamu," katanya membuatku bengong. Jadi kalo janjian sama anak ini, pasti pasti nggak bakal molor kecuali ada hal yang menghalanginya.
"Ne, dan kau sangat tepat waktu. Geurae, kita berangkat saja sekarang," kataku sambil menarik tangannya. Molla, tapi saat aku memegang tangannya, jantungku berdetak cepat, sedang ia sendiri wajahnya sudah seperti kepiting rebus. >///< >>>
Aku melewati malam minggu ini dengan sangat senang. Tadi aku diajak nonton sama Yesung, sekarang dia mengajakku makan di sebuah café yang aku belum pernah kemari. Maklumlah, aku tinggal di Seoul baru dua minggu ini.
"Ottoke? Kau senang?" tanyanya sambil menyeruput cappuccino-nya. Aku mengangguk. Selama ini aku nggak pernah jalan berduaan sama namja, dan kali ini aku merasakannya. Uwaaaa, sangat menyenangkan!!! >,< "Sangat. Gomawo Yesung-a atas ajakanmu. Hmm, masalah yang tadi siang, mianhae ya sudah menolakmu pulang bersama," kataku malu-malu. Ia embelai rambut panjangku. Jantungku langsung berlari-lari *?*. "Gwaenchana, arraso. Dia kan sudah ngajak kamu pulang duluan," katanya dan aku menangkap nada cemburu dari suara baritone-nya. Kyaaaa, suaranya itu bikin aku menelan ludah. Pasti kalau menyanyi bagus sekali. "Kalau begitu, gomawo. Jeongmal gomawo," kataku. Tapi kulihat ia tersenyum jahil. Nah, ini kayaknya ada sesuatu nih... =.=' "Aku maafin tapi besok pagi kamu berangkat bareng aku ya," katanya. Hufht, untung saja permintaannya hanya itu. Coba kalau yang lain dan aneh-aneh, mungkin aku sudah loncat dari ketinggian 70 meter. "Ne, jangan terlambat," kataku. Ia mengangguk. Tentu saja ia takkan terlambat, karena aku tahu ia bukan tipe namja yang hobi ngaret. Aish, sepertinya aku mulai menyukainya. Semoga ia punya perasaan yang sama denganku. >>>
-At SM Senior High School-
Ia tidak terlambat, tapi aku yang terlambat. Hufht, untunglah ia tidak marah. Kekeke~. Begitu aku masuk kelas, semua mata tertuju padaku, tepatnya kami berdua, aku dan Yesung.
"Annyeong," sapa Hyunsun sambil nyengir gajheb. Wah, perasaanku nggak enak nih, kayaknya dia merencanakan sesuatu padaku. Ia langsung menarik taganku dan membawaku pergi ke taman belakang sekolah.
"Kau mau apa?"
"Ssstt, kau jadian dengan Yesung?"
"Aniyo, aku hanya berangkat bersama. Waeyo?"
"Hmmm, aku pikir dia menyukaimu, sangat menyukaimu," kata Hyunsun. "Dan besok, tanggal 24 Agustus ia berulang tahun. Ottoke kalau kau beri dia kejutan? Aku dan Wookie akan menemanimu."
"Jeongmal? Itu kan besok! Tapi kejutan apa?"
"Hmm, psst... psssttt... psssttt...," Hyunsun membisikan sesuatu di telingaku. Aku mengangguk dan tersenyum.
>>>
-Seoul, August 24th, 2010 at 23. 45 p.m in Yesung's house-
"Kau siap?" tanya Hyunsun. Aku mengangguk. Dengan nafas yang tak karuan, aku mulai membuka kamar Yesung. Dengan hati-hati kuletakan kue buatanku di atas meja belajar Yesung dan duduk di kasurnya. Wajahnya benar-benar imut kalau ia lagi tidur.
Aku terus menatap namja yang ada di hadapanku ini hingga akhirnya aku membelai lembut rambutnya dan mengecup keningnya. Saat aku keluar, tiba-tiba aku merasakan tanganku dicengkram seseorang. Aku menoleh. Yesung. Ia tersenyum dengan mata yang setengah terbuka.
"Xian Hua, saranghae. Wo ai ni," katanya membuatku bengong. Dia ngomong gitu sadar nggak ya? Menurutku sih nggak, soalnya matanya masih setengah terbuka. "Xian Hua, jawablah... Balaslah," katanya lagi. Eh? Aku menatapnya. Ia memang sudah bangun!
"Na? Ngngng, aku harus jawab apa?" tanyaku polos seprti orang babo. Ia pergi ke kamar mandi pribadinya dan keluar dengan wajah tampan dan bau wangi... xP.
"Terserah kau. Hmmm," katanya sambil terus memandangiku dan menggenggam tanganku. Aku menelan ludah. Aku kok jadi gugup gini ya??? Tapi itu nggak lama, karena lima detik kemudian...
"YESUNG-A!!!!!! SAENGIL CHUKKAE!!!!!!" seru Hyunsun, Ryeowook, dan Hangeng bersamaan. Yesung yang kaget langsung melepaskan genggaman tangannya.
"Ehm ehm," goda Hyunsun membuat wajahku matang. Ia malah cekikikan sembari merangkul... Ryeowook??? Eh, apa itu benar Ryeowook???
"Wah, ini ceritanya udah jadian apa belum nih?" goda Ryeowook sambil terus merangkul Hyunsun. Hangeng cengengesan.
"Mianhae, aku tahu kalau kau suka sama Xian Hua, hehehe," kata Hangeng membuat Yesung kaget dan berusaha memukul Hangeng.
"Ya! Kalau kau tahu wae kau malah mendekatinya???" tanya Yesung kesal. Ia lantas mengambil bantal dan langsung melemparkannya ke arah Hangeng.
"Kekeke~. Aku ingin menggodamu saja. Dia itu sebenarnya saudara sepupuku tahu," kata Hangeng sambil merangkulku. Aku nyengir.
"Ne, gege benar. Aku ini saudara sepupunya Hangeng," timpalku.
"Kalau begitu, kau mau kan jadi yeoja-ku?" tanyanya membuatku bengong. Tapi itu nggak lama, karena aku langsung menganguk. Ia tersenyum dan langsung memelukku. "Saranghae," bisiknya lembut.
"Na do oppa," kataku. Tapi aku melirik Hyunsun dan namja yang aku nggak yakin itu Ryeowook. Tampaknya mereka sangat mesra, sedangkan hangeng hanya tertawa bersama mereka berdua.
"Kau kaget ya melihat wujud aslinya Wookie? Dia memang sangat cute dan dia itu sebenarnya sangat fashionable. Cuma karena banyak yeoja yang mempermainkannya, ia merubah penampilannya dan Hyunsun baru tahu sekarang," kata Yesung. "Jangan bilang kamu juga naksir sama Ryeowook!"
"Ya nggaklah. Aku tulus kok sama kamu and aku Cuma suka sama kamu, my big head," kataku sambil mengelus kepalanya yang besar itu. Ia cemberut. Aku langsung mengecup bibirnya.
"Hei! Kalian ini, baru juga jadian udah kayak gitu," protes Hyunsun. Hangeng mengangguk setuju.
"Kau juga ingin dicium seperti itu? Aku bisa melakukannya," kata Ryeowook lalu mencium bibir Hyunsun. Dan Hangeng hanya bisa melongo. Ia menarik kaosku.
"Xian, cariin aku yeoja dong," katanya.
"Ogah, cari ajah sendiri," kataku lalu menyuapkan sesendok kue tart pada Yesung. "Ottoke? Mashitta?"
"Jeongmal mashitta. Gomawoyo, kau sudah mau masuk dalam hidupku," katanya lalu memelukku lagi. Hufht, aku bahagia bersamanya...
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>THE END>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Ottoke? Jelek ya??? Jangan lupa RCL ya kawan, karena itu membantuku untuk semangat lagi bikin FF... bagi yang mau tag, tag ajah gapapa, sekian gomapta... ^^
Rabu, 18 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar